Wakil Bupati Grobogan Icek Baskoro meminta kepada masyarakat agar terus melestarikan semangat gotong royong. Sebab, kegotong royongan ini merupakan wujud kerukunan masyarakat dan hanya ada di Indonesia.
“Semangat gotong royong ini merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai harganya. Untuk itu, semangat ini harus terus dipertahankan,” ungkap Icek dalam penutupan Program Karya Bakti TNI Mandiri tahap IX 2015 di Desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Rabu (18/11).
Puluhan anggota kelompok wanita tani (KWT) dari Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Sabtu (21/11) berkunjung ke Grobogan. Tujuannya untuk belajar masalah pengolahan beragam produk makanan dari bahan baku kedelai.
Kedatangan sekitar 50 orang dari Banyumas dipimpin Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Wisnu Hermawanto. Ikut mendampingi Kabid UKM Disperindagkop Banyumas Roshani Undati. Sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan tiba di Rumah Kedelai Grobogan (RKG) milik Dinas Pertanian TPH setempat yang berlokasi di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh.
Setelah melalui pembahasan cukup panjang yang dilakukan Pansus VI, Rancangan APBD Grobogan tahun anggaran 2016 akhirnya disetujui anggota DPRD setempat. Persetujuan dari anggota dewan terungkap dalam sidang paripurna DPRD Grobogan yang digelar Rabu malam (25/11).
Setelah disetujui, selanjutnya dilakukan penandatanganan naskah persetujuan APBD 2016 yang dilakukan Plt Ketua DPRD Grobogan HM Nurwibowo dan Bupati Grobogan Bambang Pudjiono.
Untuk memahami masalah kerugian daerah, DPPKAD Grobogan Kamis (19/11) melangsungkan sosialisasi Perda No 3 Tahun 2014 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Daerah yang dilangsungkan di Gedung Riptaloka. Sebanyak 300 peserta yang akan menerima sosialisasi selama dua hari tersebut. Terdiri dari Kepala SPKD, Kabag, Camat Kaur umum/kasubag dan sekretaris kelurahan, kasubag keuangan SKPD dan staf bidang Aset DPPKAD.
Acara sosialisasi dibuka Sekretaris Daerah Grobogan Sugiyanto. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala DPPKAD Grobogan Moh Sumarsono dan Kabid Pengelolaan Aset Daerah Ambang Prangudi Margo. Terlihat pula, pejabat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Waluyo yang ikut membidani pembuatan Perda tersebut.
Nama Grobogan kembali berkibar dalam cabang olahraga karate. Kali ini dalam even Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) di Aceh 18-19 November lalu. Dimana, tiga karateka dari Grobogan yang memperkuat tim POMNAS Jawa Tengah semuanya berhasil menggondol pulang medali emas.
Selain tiga karateka itu, nama Grobogan juga makin terangkat karena pelatih yang dipercaya untuk menukangi tim POMNAS Jateng adalah Dyah Pusptarasi. Semasa jadi atit, Dyah yang berasal dari Grobogan sudah punya sederet prestasi. Puncaknya adalah raihan medali perak pada Sea Games tahun 2012 lalu.
Tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Rabu (25/11) melangsungkan kegiatan sosialisasi pada warga Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus. Sekitar 50 orang hadir dalam sosialisasi yang dilangsungkan di Pendopo Balaidesa Banjarejo tersebut.
Acara sosialisasi dipimpin langsung Kepala BPSMP Sangiran Sukronedi didampingi sejumlah staf. Hadir pula dalam acara itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Marwoto dan pejabat dari Disbudpar Jawa Tengah.
Beragam prestasi yang dicapai atlit Grobogan dalam beberapa tahun terakhir ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, potensi atlit beprestasi dari Grobogan itu juga menjadi aset berharga di level Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Ketua KONI Jawa Tengah Hartono saat menjadi Pembina upacara HUT KONI yang dilangsungkan di GOR Simpang Lima Purwodadi, Minggu (22/11).
“Selama ini sudah banyak atlit dari Grobogan yang punya prestasi hebat hingga level nasional bahkan internasional. Seperti dari cabor karate, pencak silat, angkat besi, dan bola voli dan masih ada yang lainnya,” katanya.